JDNews.com, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, hadir dalam acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang berlangsung di Jakarta International Velodrome. Dalam sambutannya, Presiden menekankan bahwa pendidikan merupakan prioritas utama bagi pemerintahannya, dengan alokasi anggaran terbesar dalam sejarah Indonesia.
“Kami menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam APBN kita. Ini adalah kali pertama dalam sejarah Indonesia bahwa alokasi untuk pendidikan dalam APBN tahun 2025 mencatatkan angka tertinggi sepanjang Republik Indonesia berdiri,” ungkap Presiden.
Presiden menjelaskan bahwa anggaran ini mencerminkan perhatian pemerintah terhadap sektor pendidikan. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan guru, memperbaiki infrastruktur pendidikan, serta mendukung berbagai program inovatif yang mendorong kemajuan pendidikan.
“Kita bertekad agar setiap rupiah yang dimiliki rakyat Indonesia dapat dirasakan manfaatnya oleh mereka,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, pemerintah telah menganggarkan Rp81,6 triliun untuk meningkatkan kesejahteraan guru, yang mencakup pemberian satu kali gaji pokok untuk guru ASN dan tunjangan profesi sebesar Rp2 juta per bulan untuk guru non-ASN. Selain itu, Rp17,15 triliun akan dialokasikan untuk rehabilitasi 10.440 sekolah negeri dan swasta di seluruh Indonesia pada tahun 2025.
“Sekolah adalah pusat pembangunan nasional. Oleh karena itu, sekolah harus berkualitas, bersih, dan aman. Tidak boleh ada sekolah dengan atap yang runtuh, dan tidak boleh ada sekolah tanpa fasilitas WC untuk anak-anak,” tegas Presiden.
Presiden juga mengumumkan rencana untuk memasang televisi canggih di seluruh sekolah, yang diharapkan dapat mendukung pemerataan akses pendidikan berkualitas, termasuk bagi siswa di daerah terpencil.
“Saya minta sabar, tunggulah sekitar 3-4 bulan lagi,” kata Presiden, menunjukkan optimisme terhadap inisiatif ini.
Dalam pidatonya, Presiden menekankan pentingnya kerja keras dan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ia mengajak para guru dan semua pemangku kepentingan untuk mempercayai komitmen pemerintah.
“Saya telah mengajak semua menteri, wakil menteri, dirjen, dan pemimpin lainnya. Saya mengajak mereka untuk berjuang dan bekerja keras demi kepentingan rakyat,” tutup Presiden.
Peringatan Hari Guru Nasional ini menjadi momentum untuk menegaskan visi pemerintah dalam membangun masa depan bangsa melalui pendidikan yang berkualitas dan inklusif.
Sumber: BPMI Setpres
(Ali Islami)