JDNews.co.id – Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan bahwa sebanyak 53 Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada tahun 2025. Sekolah-sekolah ini dirancang khusus untuk menjangkau anak-anak dari keluarga tidak mampu, kelompok rentan, serta mereka yang sebelumnya terpaksa putus sekolah. Risma menegaskan, negara harus hadir untuk menjamin setiap anak mendapatkan hak dasarnya, terutama dalam hal pendidikan.
“Anak bangsa harus sekolah, tidak boleh ada yang tertinggal hanya karena masalah ekonomi,” tegas Risma saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Senin (6/5). Menurutnya, Sekolah Rakyat ini adalah bentuk kepedulian sekaligus komitmen pemerintah untuk menutup kesenjangan akses pendidikan di berbagai daerah.
Program ini merupakan bagian dari langkah strategis Kementerian Sosial dalam mendorong pemerataan pendidikan, terutama di wilayah terpencil, kawasan padat miskin, serta daerah-daerah pasca konflik sosial. Sekolah Rakyat akan menerapkan sistem belajar yang fleksibel, inklusif, dan menyesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar.
Kurikulum yang diterapkan tidak hanya mengacu pada standar pendidikan nasional, tetapi juga dilengkapi dengan pelatihan keterampilan dasar, seperti pertanian, kerajinan, dan kewirausahaan. Tujuannya agar anak-anak tidak hanya mendapat pengetahuan akademik, tetapi juga bekal hidup yang praktis. “Kami ingin mereka mandiri dan punya masa depan yang lebih baik,” tambah Risma.
Selain itu, para pengajar di Sekolah Rakyat ini berasal dari kalangan profesional, relawan pendidikan, dan tokoh masyarakat yang telah mendapat pelatihan khusus. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat dan dunia usaha, juga akan dilibatkan untuk memperkuat operasional sekolah secara berkelanjutan.
Dengan target 53 sekolah yang tersebar di 30 kabupaten/kota, program ini diharapkan menjadi solusi nyata untuk mengatasi buta huruf, putus sekolah, serta kemiskinan antargenerasi. “Kami tidak bisa menunggu lama. Setiap anak yang diselamatkan dari ketidaktahuan, adalah masa depan bangsa yang kita jaga hari ini,” pungkas Risma.