JDNews.co.id – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kini memasuki babak baru dengan mulai beroperasinya Bandara IKN secara terbatas. Meski belum sepenuhnya rampung, denyut aktivitas di bandara ini menjadi pertanda jelas bahwa perpindahan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur bukan lagi wacana, melainkan proses nyata yang terus berjalan.
Bandara IKN dirancang khusus untuk melayani kebutuhan mobilitas pemerintahan dan mendukung pertumbuhan kawasan sekitar. Lokasinya yang strategis, sekitar 40 kilometer dari inti Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), membuat bandara ini menjadi pintu gerbang penting bagi pejabat negara, investor, hingga tenaga kerja yang terlibat dalam pembangunan Nusantara.
Mulainya operasional bandara ditandai dengan mendaratnya sejumlah pesawat pengangkut logistik dan rombongan teknis. Presiden Joko Widodo dijadwalkan menjadi penumpang VVIP pertama dalam uji coba resmi yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini menunjukkan bahwa proyek ini berada di jalur yang direncanakan pemerintah, meskipun tantangan lapangan masih ada.
Keberadaan bandara ini tak hanya memudahkan akses ke kawasan IKN, tetapi juga menjadi simbol kesiapan infrastruktur dasar yang dibutuhkan untuk menopang ibu kota baru. Bandara bukan sekadar fasilitas transportasi, tapi cerminan komitmen pemerintah membangun kota yang terencana dan terintegrasi.
Masyarakat sekitar menyambut positif kehadiran bandara ini. Selain membuka lapangan kerja baru, pembangunan ini diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi lokal dan meningkatkan konektivitas antarwilayah. Dalam jangka panjang, kawasan sekitar bandara diproyeksikan menjadi simpul pertumbuhan baru yang mendukung visi Nusantara sebagai kota dunia untuk semua.
Bandara IKN yang mulai berdenyut menegaskan bahwa proses pemindahan ibu kota bukan lagi sekadar rencana di atas kertas. Dengan landasan pacu yang mulai didarati pesawat dan terminal yang segera difungsikan, ini adalah tonggak sejarah baru: Indonesia tengah membangun masa depan dari jantung Kalimantan.