JDNews.co.id – Sound horeg, singkatan dari sound horeggg selama ini identik dengan keramaian jalanan, pawai keliling kampung, atau acara hiburan rakyat yang gegap gempita. Dentuman bass keras dari speaker raksasa yang dijejer di atas bak truk kerap dianggap mengganggu atau cuma sebatas tontonan pinggiran. Namun, belakangan ini, persepsi mulai bergeser. Komunitas sound horeg justru semakin terorganisir dan serius memperjuangkan eksistensinya sebagai bagian dari warisan budaya kreatif.
Fenomena ini tidak lepas dari kreativitas para pelaku yang terus bereksperimen, baik dari sisi tata suara, desain audio visual, hingga konsep pertunjukan. Sound horeg kini tampil tidak hanya sebagai hiburan keliling, tapi juga menjadi pertunjukan audio-visual yang dikurasi dengan detail. Bahkan beberapa grup sudah memiliki kru profesional, teknisi audio, hingga tim kreatif sendiri yang menggarap pertunjukan layaknya konser musik elektronik.
Perubahan ini juga ditopang oleh peran media sosial, khususnya YouTube dan TikTok. Banyak video sound horeg dengan ratusan ribu penonton memperlihatkan bagaimana antusiasme masyarakat terhadap suguhan yang tidak biasa ini. Di sinilah letaknya nilai kreatif yang sedang diperjuangkan: sound horeg bukan sekadar suara keras, melainkan ekspresi artistik komunitas akar rumput yang lahir dari keterbatasan alat dan akses.
Di beberapa daerah, komunitas sound horeg mulai menggelar festival secara mandiri. Mereka menyewa lapangan, mengurus izin, bahkan menggandeng UMKM lokal. Festival ini bukan hanya ajang pamer speaker besar, tapi juga ruang temu bagi warga untuk mengekspresikan diri. Di sinilah sound horeg menunjukkan transformasinya: dari sekadar tontonan jalanan menjadi ruang budaya yang inklusif dan membumi.
Kini, sejumlah pemerhati budaya dan seniman lokal mulai mendorong agar sound horeg diakui sebagai warisan budaya kreatif. Mereka menilai, di balik dentuman kerasnya, ada semangat kolaborasi, inovasi, dan identitas lokal yang kuat. Bahkan, beberapa komunitas tengah menyusun dokumentasi dan narasi sejarah sound horeg untuk diajukan sebagai warisan budaya tak benda.
Tentu saja, tantangan tetap ada. Masih banyak stigma negatif yang melekat, mulai dari isu kebisingan hingga keamanan. Namun, jika dikelola dengan baik, sound horeg bisa menjadi simbol kreativitas masyarakat akar rumput yang layak diapresiasi. Bukan tidak mungkin, ke depan kita akan melihat sound horeg sebagai daya tarik budaya yang diundang tampil di panggung nasional, bahkan internasional.