JDNews.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan bahwa kurikulum nasional akan mengalami perubahan besar mulai tahun ajaran depan. Salah satu poin penting dalam perubahan ini adalah dimasukkannya pelajaran Kecerdasan Buatan (AI) dan pemrograman (coding) ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari upaya menyiapkan generasi muda menghadapi era digital dan revolusi industri 4.0.
Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut, pembelajaran AI dan coding tidak akan hanya menjadi mata pelajaran tersendiri, tetapi akan diintegrasikan ke berbagai mata pelajaran lain secara bertahap. Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan tak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi berbasis teknologi di masa depan. Kurikulum baru ini akan diuji coba terlebih dahulu di sejumlah sekolah percontohan sebelum diterapkan secara nasional.
Pelajaran coding yang dimaksud mencakup pengenalan logika pemrograman, bahasa pemrograman dasar seperti Scratch dan Python, hingga konsep penting seperti algoritma dan pemecahan masalah. Sementara pembelajaran AI akan diberikan dalam bentuk yang sederhana, seperti bagaimana mesin bisa “belajar” dari data, serta pengenalan pada aplikasi sehari-hari seperti asisten virtual atau rekomendasi konten.
Para guru juga tidak dibiarkan bekerja sendiri. Pemerintah menyiapkan pelatihan intensif bagi tenaga pendidik agar siap mengajar materi-materi baru ini. Selain itu, platform pembelajaran digital akan diperkuat untuk mendukung proses belajar mengajar, terutama di daerah yang masih mengalami keterbatasan fasilitas.
Respon dari masyarakat cukup beragam. Banyak orang tua yang menyambut baik kebijakan ini karena dianggap relevan dengan kebutuhan zam