JDNews.co.id – Sejumlah pimpinan dan anggota DPRD Kota Batam menghadiri istighosah dan doa bersama bertajuk “Dari Kepulauan Riau untuk Indonesia” yang digelar di Masjid Agung Raja Engku Hamidah, Batam Center, Minggu (21/9/2025) malam. Acara yang digagas oleh Ketua DPRD Kepulauan Riau, Iman Sutiawan SE, berlangsung khidmat dengan dihadiri ribuan jamaah, terutama masyarakat Muslim dari berbagai penjuru Kota Batam.
Kehadiran Wakil Menteri Agama RI, KH Romo Muhammad Syafi’i, semakin menambah bobot kegiatan ini. Selain memberikan tausiyah, beliau juga menyampaikan pesan kebangsaan yang mengajak umat untuk memperkokoh semangat persatuan, doa, serta harapan bagi Indonesia yang lebih baik.
Dari DPRD Kota Batam sendiri, hadir Ketua DPRD Haji Muhammad Kamaluddin, Wakil Ketua I Haji Aweng Kurniawan dari Fraksi Gerindra, Ketua Fraksi Partai Haji Ahmad Surya SH, serta anggota dewan lainnya seperti Anwar Anas, Muhammad Rudi ST, dan Ir Anang Adhan.
Dalam kesempatan itu, Kamaluddin menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan penuh makna spiritual ini. Menurutnya, istighosah, doa, dan lantunan sholawat bersama masyarakat menjadi sarana meraih ridho Allah SWT. “Terlebih kegiatan ini bertepatan dengan momen menjelang Hari Jadi ke-23 Provinsi Kepulauan Riau pada 24 September 2025. Semoga doa dan sholawat ini menjadi wasilah untuk mewujudkan Indonesia yang aman, damai, maju, dan sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, Haji Aweng Kurniawan, menegaskan bahwa kegiatan ini lahir dari aspirasi masyarakat, mulai dari para ulama, imam masjid, guru mengaji, hingga pengasuh pesantren. Menurutnya, hal ini mencerminkan besarnya perhatian dan cinta masyarakat terhadap kedamaian serta keutuhan NKRI. “Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan silaturahmi antara pemimpin dan masyarakat semakin erat, serta keberkahan Ilahi senantiasa tercurah bagi Batam, Kepulauan Riau, dan Indonesia,” tuturnya.
Lebih dari sekadar doa bersama, kegiatan ini menjadi wadah mempererat ukhuwah Islamiyah, memperkuat ukhuwah wathaniyah, sekaligus meneguhkan ukhuwah basyariyah. Lantunan sholawat, doa, dan nasihat para ulama menebarkan kesejukan serta menumbuhkan optimisme di hati setiap jamaah yang hadir.