JDNews.co.id – Kebanyakan orang menganggap bahwa makanan segar adalah pilihan yang paling sehat ketika berbelanja. Namun, sebuah perdebatan muncul, di mana beberapa pakar gizi mengungkapkan bahwa makanan beku dapat lebih baik dalam beberapa kasus. Apakah ini benar? Dan apakah sebaiknya kita mempertimbangkan produk beku sebagai pilihan utama?
Ahli gizi Rina Darmawan menjelaskan bahwa pembekuan makanan tidak berarti merusak nutrisi, bahkan sebaliknya, makanan seperti kacang polong dan wortel seringkali memiliki kadar nutrisi lebih tinggi ketika dibekukan dibandingkan ketika disimpan segar. “Pembekuan segera setelah dipanen membantu menjaga kualitas nutrisi yang mungkin menurun seiring waktu pada makanan segar yang sudah lama di rak toko,” ujarnya.
Makanan segar, terutama yang membutuhkan perjalanan panjang dari ladang ke supermarket, seringkali kehilangan beberapa kandungan nutrisinya. “Kandungan vitamin dalam sayuran seperti vitamin C bisa menurun drastis setelah beberapa hari, sedangkan versi beku bisa mempertahankan kadar vitaminnya karena disimpan pada suhu rendah,” tambah Rina. Ini menunjukkan bahwa makanan beku bisa menjadi alternatif yang lebih baik dalam beberapa situasi.
Namun, Rina juga mengingatkan bahwa tidak semua makanan lebih baik dalam kondisi beku. Buah-buahan lunak seperti pisang atau alpukat seringkali tidak cocok untuk dibekukan karena teksturnya yang berubah. Oleh karena itu, pemahaman yang baik mengenai jenis makanan mana yang lebih baik dikonsumsi segar atau beku sangat diperlukan.
Kesimpulannya, makanan beku dapat lebih baik dalam menjaga kandungan nutrisinya, terutama untuk sayuran. Pilihan makanan, baik segar atau beku, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan cara memasaknya agar manfaat kesehatan dapat diperoleh secara maksimal.