JDNews.co.id – Dalam pengalaman saya sebagai orang tua, menghadapi temper tantrums membutuhkan strategi yang tepat. Ketika balita saya mengalami tantrum, saya selalu berusaha untuk tidak bereaksi dengan kemarahan. Suatu ketika, saat anak saya menolak untuk berpindah dari satu permainan ke permainan lain, ia mulai berteriak. Saya tahu ini adalah momen penting untuk bertindak dengan bijaksana.
Saya mencoba mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan kegiatan lain yang menarik, seperti menggambar atau bermain di luar. Ini memberi saya waktu untuk meresapi situasi dan membantu anak saya kembali tenang tanpa meningkatkan ketegangan. Dengan cara ini, kami bisa menghindari konflik lebih lanjut dan tetap menikmati waktu bersama.
Saya juga menemukan bahwa menjaga rutinitas yang konsisten membantu mengurangi kemungkinan tantrum. Ketika anak tahu apa yang diharapkan, mereka cenderung merasa lebih aman dan nyaman. Ini menjadi salah satu strategi jangka panjang yang sangat berguna dalam mengelola perilaku anak-anak saya.(desfita)