JDNews.co.id, Pekanbaru, Riau – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, kembali menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya.
Pemerintah Kepri telah menambah subsidi sebesar Rp400 juta melalui Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) untuk pembiayaan UMKM, dengan target mencapai 100 nasabah baru hingga akhir Desember 2024.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemprov Kepri dan BRK Syariah berlangsung di Ruang Sharia Digital Center, Menara Dang Merdu BRK Syariah, Pekanbaru, pada Senin (16/12/2024).
Perjanjian ini mencakup layanan perbankan dan pembiayaan UMKM dengan opsi subsidi margin atau tanpa margin. Ansar menjelaskan bahwa program pembiayaan tanpa margin ini merupakan langkah pemerintah untuk mendorong pertumbuhan UMKM, terutama pasca pandemi Covid-19 yang masih menyisakan dampak bagi perkembangan sektor ini.
Para pelaku UMKM kini dapat mengakses pembiayaan hingga Rp40 juta (naik dari sebelumnya Rp20 juta) tanpa dikenakan margin, karena subsidi ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah.
“Program ini tidak hanya memberikan kemudahan akses pembiayaan, tetapi juga dukungan dan pembinaan dari BRK Syariah serta OPD terkait,” ungkap Ansar.
Tingginya animo masyarakat menjadi pendorong penambahan pagu subsidi ini. Pemprov Kepri juga fokus pada peningkatan daya saing UMKM melalui ekspor. Salah satu langkahnya adalah penyediaan alat sterilisasi bakteri senilai Rp1,6 miliar, yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan produk agar lebih awet.
Alhamdulillah, upaya ini telah membuahkan hasil. Produk UMKM Batam, seperti makanan kaleng, kini mampu menembus pasar internasional, termasuk Singapura, Johor, Turki, dan negara-negara lainnya yang sedang dijajaki.
Kota Batam saat ini menjadi proyek percontohan karena statusnya sebagai kawasan perdagangan bebas. Pejabat Direktur Dana dan Jasa BRK Syariah, Bp. MA Suharto, menyatakan bahwa sejak 2021, BRK Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp30,4 miliar kepada UMKM di Kepulauan Riau.
Dengan tambahan subsidi Rp400 juta, estimasi total pembiayaan hingga Desember 2024 akan mencapai Rp3,8 miliar untuk 100 nasabah baru.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kepri, Riki Rionaldi, menambahkan bahwa lebih dari 1.398 UMKM telah merasakan manfaat dari program ini sejak 2021. Program ini juga dilengkapi dengan pelatihan dan pendampingan. Pada 2025, rencananya akan ada intervensi untuk 3.600 UMKM melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp13,5 miliar dari Kementerian UMKM RI.
Ke depan, Pemerintah Kepri berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
Ali Islami