JDNews.co.id – Pemerintah kembali menggelontorkan anggaran besar untuk mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Melalui pencairan dana sebesar Rp10 triliun, proyek ambisius yang sempat melambat ini kembali menggeliat. Suntikan dana tersebut dipastikan akan difokuskan untuk membangun dua infrastruktur utama: Istana Wakil Presiden dan Masjid Negara yang menjadi simbol peradaban baru di IKN.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, menyebutkan bahwa dana tersebut merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025. Ia menegaskan bahwa proyek strategis ini harus terus berjalan sesuai target agar pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur bisa terealisasi secara bertahap dan terukur.
Istana Wakil Presiden akan dibangun berdekatan dengan Istana Presiden, mengikuti konsep kota pintar dan hijau yang diusung IKN. Pembangunan masjid juga bukan sekadar urusan tempat ibadah, tetapi mencerminkan nilai kebhinekaan dan kearifan lokal. Masjid negara ini dirancang dengan sentuhan arsitektur Nusantara yang berpadu dengan teknologi ramah lingkungan.
Selain kedua proyek tersebut, dana Rp10 triliun juga akan digunakan untuk mempercepat pembangunan akses jalan utama, sarana air bersih, dan konektivitas digital. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada bangunan fisik simbolik, tapi juga memastikan infrastruktur dasar siap menyambut perpindahan bertahap ASN dan aparat negara.
Pemerintah meyakinkan bahwa pembiayaan proyek ini tidak akan membebani keuangan negara secara jangka panjang. Sebagian besar pembiayaan tahap selanjutnya akan melibatkan skema investasi kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), serta dukungan investor swasta, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dengan kembali hidupnya pembangunan IKN, optimisme akan masa depan ibu kota baru pun menguat. Pemerintah berharap, dengan terwujudnya kawasan pusat pemerintahan yang modern, efisien, dan berkelanjutan, Indonesia bisa memasuki era baru tata kelola negara yang lebih baik dan merata.