JDNews.co.id – Bulan Mei 2025 sepertinya akan jadi bulan paling ditunggu-tunggu oleh banyak pekerja. Pasalnya, di bulan kelima ini akan ada tiga kali long weekend yang siap membuat para karyawan bisa bernapas lega. Libur panjang berturut-turut membuat suasana kerja terasa seperti jeda di tengah liburan, bukan sebaliknya.
Long weekend pertama hadir pada awal bulan, tepatnya 1 Mei yang jatuh pada Kamis sebagai Hari Buruh Nasional. Pemerintah menetapkan cuti bersama pada Jumat, 2 Mei, sehingga Sabtu dan Minggu jadi paket komplet empat hari libur. Belum sempat kembali sepenuhnya ke ritme kerja, long weekend kedua sudah menanti.
Libur panjang kedua jatuh pada perayaan Kenaikan Isa Almasih, Kamis 29 Mei. Lagi-lagi pemerintah menetapkan cuti bersama pada Jumat, 30 Mei. Jadilah akhir Mei kembali dihiasi libur empat hari. Dan di antara kedua momen itu, ada pula Hari Raya Waisak pada Kamis, 15 Mei. Meski tak diikuti cuti bersama, banyak pekerja yang mengambil inisiatif cuti sehari untuk kembali menikmati long weekend.
Dengan ritme libur seperti ini, tak heran jika banyak orang berseloroh bahwa di bulan Mei kerja hanyalah “selipan” di antara liburan. Kantor jadi terasa lebih lengang, ruang rapat pun lebih sepi dari biasanya. Banyak perusahaan bahkan mengantisipasi dengan menyederhanakan agenda atau menyesuaikan tenggat proyek.
Fenomena ini bukan hanya soal liburan, tapi juga mencerminkan pentingnya keseimbangan antara kerja dan istirahat. Banyak pekerja memanfaatkan momen ini untuk pulang kampung, staycation, atau sekadar mengisi energi agar siap menghadapi bulan-bulan padat setelahnya. Tak sedikit pula yang menjadikan Mei sebagai “bulan healing nasional”.
Jadi, kalau kamu merasa bulan ini kerja terasa ringan dan hati lebih lapang, kamu tidak sendirian. Mei 2025 memang bulan yang istimewa bukan karena banyak tugas, tapi karena banyak jeda. Selamat menikmati, karena setelah ini, kita akan kembali ke rutinitas penuh tanpa banyak “bonus” hari libur.