JDNews.co.id – Proyek energi hijau panas bumi (geotermal) hasil kerja sama antara Indonesia dan Jepang terus menunjukkan perkembangan positif. Terbaru, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Sumatera resmi memasuki tahap kedua. Nilai investasi untuk tahap lanjutan ini pun tidak main-main mencapai Rp8,2 triliun atau setara dengan lebih dari 500 juta dolar AS.
Proyek ini merupakan kolaborasi antara perusahaan Indonesia dan konsorsium Jepang yang melibatkan lembaga keuangan serta pengembang energi terbarukan. PLTP tersebut berlokasi di kawasan panas bumi potensial di Sumatera, yang selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah dengan cadangan energi panas bumi terbesar di dunia. Tahap pertama pembangunan telah berhasil menghasilkan listrik dan memperkuat jaringan pasokan di wilayah sekitarnya.
Tahap kedua akan mencakup pengeboran tambahan, pembangunan fasilitas pembangkit baru, serta integrasi ke dalam jaringan transmisi nasional. Dengan kapasitas tambahan yang direncanakan mencapai ratusan megawatt, proyek ini diharapkan tidak hanya memperkuat bauran energi nasional tetapi juga membuka lapangan kerja baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dukungan dari pemerintah Indonesia dan Jepang menjadi kunci kelancaran proyek ini. Kedua negara menandatangani nota kesepahaman strategis untuk memperkuat kerja sama energi bersih dan rendah emisi. Hal ini sejalan dengan komitmen global terhadap transisi energi dan pengurangan emisi karbon, di mana Indonesia menargetkan net-zero emission pada tahun 2060.
Selain manfaat lingkungan, proyek ini juga menjadi contoh nyata bahwa investasi besar bisa tetap mengedepankan keberlanjutan. Penggunaan teknologi ramah lingkungan dan proses eksplorasi yang memperhatikan aspek sosial-ekonomi warga sekitar membuat proyek PLTP ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk lembaga internasional.
Ke depan, proyek ini diharapkan bisa menjadi model pengembangan energi panas bumi di daerah lain di Indonesia. Dengan potensi panas bumi yang sangat besar diperkirakan mencapai 29 GW Indonesia memiliki peluang besar menjadi pemain utama dalam energi hijau di Asia, bahkan dunia.