Oleh: Delzy Yandra SE. MM
HR &HSE Praktisi dan Konsultan
JDNews.com – Kata-kata mental block sudah mulai cukup familiar beberapa waktu ini. Umumnya kata mental block sering digunakan untuk merepresentasikan kondisi dimana pikiran menghambat kita untuk melakukan sesuatu sesuai keinginan kita. Apakah sebenarnya mental block itu?
Mental Block berasal dari dua kata yaitu MENTAL dan BLOCK. Secara ringkas mental block adalah penekanan atau pengekangan terhadap memori atau pikiran dalam diri seseorang. Mental block bekerja sebagai sebuah hambatan psikologis yang ada dalam diri seseorang yang menghalangi untuk meraih apa yang diinginkan atau dibutuhkannya.
Mental block adalah kondisi mental yang seringkali menjadi faktor penghalang bagi seseorang untuk mencapai cita-cita serta keinginannya yang sebenarnya berasal dari keyakinan yang membatasi. Limiting belief ini sama dengan mental block dalam istilah yang berbeda, orang sebenarnya mempunyai potensi dan kemampuan untuk melakukan hal besar, sering kali gagal hanya karena mental block ini. Hal ini dapat kita temukan dalam kondisi seseorang;
- Kehilangan energi dan kurang bergairah.
- Sensitif dan mudah tersinggung.
- Tegang dan emosi yang meluap-luap.
- Tekanan psikologis yang dirasakan secara berlebihan.
Hal ini bisa terjadi dikarenakan adanya suatu pengalaman hidup yang sangat traumatik, baik secara mental maupun fisik sehingga menghasilkan suatu perasaan dan pikiran yang tidak menyenangkan. Adanya pengalaman yang tidak menyenangkan ini (sangat menyakitkan, menakutkan, dan lain sebagainya) membuat pikiran bawah sadar menangkap bahwa ini adalah hal atau pikiran atau memori yang berbahaya sehingga berusaha melindungi dengan berbagai cara.
Beberapa cara pikiran bawah sadar melindungi yaitu dengan membuat lupa akan suatu ingatan, takut untuk melakukan sesuatu yang tampaknya mudah, sabotase diri pada pekerjaan atau hubungan, dan lain-lain.
Mental block dapat terjadi juga apabila secara sadar kita yang menginginkan suatu perasaan atau memori untuk dilupakan atau dipendam. Tujuan awal dari melindungi, menekan, atau melupakan ini sebenarnya mencegah agar perasaan atau memori yang menyakitkan atau menakutkan itu agar tidak terjadi lagi.
Namun, karena terlalu lama terpendam dan sudah mengakar kuat, maka hal tersebut akhirnya sudah menjadi sebuah kepercayaan baru yang terkadang menjadi suatu hal yang sudah tidak masuk akal. Dan kepercayaan baru yang sudah tidak relevan ini pun akhirnya menghambat potensi seseorang dalam berkembang untuk bisa menjadi lebih besar lagi.
Berikut penyebab Mental Block yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
- Efek samping obat, beberapa jenis obat dapat memicu mental block.
- Kekurangan vitamin B12, kekurangan vitamin ini dapat mempengaruhi fungsi otak.
- Kurang tidur dan kelelahan.
- Keputusan berlebihan (decision fatigue), terlalu banyak keputusan dapat menyebabkan kelelahan mental.
- Lingkungan berantakan (clutter), kondisi lingkungan yang kacau dapat meningkatkan stres dan kecemasan.
- Penundaan (procrastination), menunda tugas-tugas penting juga dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
- Pengalaman masa lalu yang pahit dan menimbulkan trauma mendalam. Kondisi ini akan semakin parah jika trauma tersebut tidak lekas diatasi.
- Orang-orang terdekat (terutama keluarga dan sahabat) selalu meremehkan sehingga membuat kamu jadi minder dan merasa tidak berguna.
- Tidak punya keberanian untuk mencoba hal-hal baru yang belum akrab bagi diri sendiri. Padahal, kamu tidak pernah tahu seberapa besar kemampuanmu bila belum pernah mencoba sesuatu yang baru.
Dalam konsep psikologi, mental block dapat mengambil berbagai bentuk, dan penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda mental block ini pada diri kita sendiri. Beberapa bentuk umum dari mental block meliputi:
- Rasa Takut Gagal
Ketakutan akan kegagalan dapat menghambat kita untuk mengambil risiko, mengejar tujuan, dan mencapai kesuksesan.
- Kurangnya Percaya Diri
Ketidakpercayaan pada diri sendiri dapat menghalangi kita untuk mencoba hal-hal baru atau mengambil langkah maju.
- Keraguan Diri
Meragukan kemampuan sendiri dan merasa tidak mampu untuk mengatasi tantangan.
Selaras dengan hukum alam, segala sesuatu memiliki dua sisi koin seperti halnya juga dengan mental block. Walaupun memiliki dampak negatif, tetapi mental block juga memiliki dampak positif seperti menahan kita untuk melakukan hal-hal yang buruk atau negatif.
Oleh karena itu, sangat lah baik jika kita mulai mengenal diri dan mental block yang dimiliki agar dapat membantu dalam perkembangan diri kita untuk menjadi lebih baik. Pergunakanlah sisi positifnya dan kendalikan sisi negatif dengan melepaskan memori negatif yang tersimpan.
Dari definisi mental block bahwa ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dengan jelas, yang mengakibatkan kurangnya dorongan dan kesulitan melanjutkan atau menyelesaikan alur pemikiran seseorang yang sering terjadi dalam situasi kreatif. Hindari mental block ini agar mengganggu produktivitas karena menghambat kemampuan berpikir kreatif dan mengambil tindakan. Hindari lingkungan kerja yang tidak mendukung juga dapat menyebabkan mental block dan menurunkan produktivitas, agar terhindar dari mental block maka kita;
- Istirahat dan bersantai, berikan waktu bagi otak untuk pulih.
- Ubah pola piker, fokus pada saat ini dan hindari pikiran negatif.
- Mengerjakan tugas mudah terlebih dahulu, ini dapat membantu meredakan mental block.
- Berkolaborasi dengan orang lain, diskusi dengan rekan kerja dapat membuka kreativitas.
- Latihan meditasi atau relaksasi, ini membantu mengurangi stres dan meningkatkan focus.
Semoga Bermanfaat!


