JDNews.co.id – Angin segar berembus dari wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat. Cirebon dipastikan akan menjadi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) pertama di Pulau Jawa. Proyek energi terbarukan ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mendorong transisi energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
PLTB Cirebon direncanakan memiliki kapasitas awal sebesar 100 megawatt (MW), dengan potensi ekspansi hingga 200 MW. Lokasinya berada di kawasan pesisir timur Kabupaten Cirebon yang dikenal memiliki kecepatan angin cukup stabil sepanjang tahun. Proyek ini akan dikerjakan oleh konsorsium swasta nasional dan asing yang sudah berpengalaman membangun PLTB di Sulawesi dan Nusa Tenggara.
Menurut Kementerian ESDM, Jawa merupakan wilayah dengan konsumsi listrik tertinggi di Indonesia. Namun hingga kini, kontribusi energi terbarukan di pulau ini masih sangat minim. Masuknya PLTB ke Cirebon diharapkan menjadi titik balik penting dalam peta energi hijau di Jawa.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, menyambut positif proyek ini. Ia menyebut keberadaan PLTB tidak hanya akan menambah pasokan listrik bersih, tapi juga membuka peluang kerja dan investasi baru di wilayahnya. “Kami sudah siapkan lahan dan mendukung penuh proses perizinan agar pembangunan bisa segera dimulai,” ujarnya.
Selain dampak ekonomi, PLTB Cirebon juga diyakini membawa manfaat lingkungan. Dengan memanfaatkan angin sebagai sumber utama, emisi karbon bisa ditekan secara signifikan. Setiap 1 MW kapasitas PLTB setara dengan pengurangan emisi sekitar 2.500 ton CO₂ per tahun dibanding pembangkit berbahan bakar batu bara.
Jika proyek ini sukses, Cirebon tak hanya dikenal sebagai kota udang dan batik, tapi juga pionir energi angin di Jawa. Pemerintah berharap model serupa bisa direplikasi di wilayah lain yang memiliki potensi angin memadai. Langkah hijau dari Pantura ini menjadi sinyal bahwa energi masa depan Indonesia tengah bergerak ke arah yang lebih bersih dan berkelanjutan.