JDNews.co.id, Jakarta– Memasuki akhir minggu ketiga Januari 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah bencana yang memberikan dampak signifikan, meliputi banjir, banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, dan aktivitas vulkanik. Kejadian ini memaksa ribuan warga mengungsi di berbagai provinsi.
“Berikut rangkuman dampak dan upaya penanganan di sejumlah daerah,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Jumat (24/1/2025).
Jawa Tengah
- Kabupaten Pekalongan: Banjir dan tanah longsor menyebabkan 22 korban meninggal dunia, 4 orang masih dalam pencarian, dan 13 lainnya luka-luka.
- Kabupaten Grobogan: Sebanyak 20.307 kepala keluarga (KK) terdampak banjir.
- Kabupaten Kendal: Longsor menewaskan 1 orang, sementara 17.447 warga terdampak banjir.
- Kabupaten Batang: Banjir mengakibatkan 11.571 warga terdampak.
- Kabupaten Demak: Sebanyak 9.209 warga terdampak banjir.
Jawa Timur
- Kabupaten Pasuruan: Banjir memengaruhi 1.990 warga.
- Kabupaten Jombang: Sebanyak 1.188 KK terdampak.
- Kabupaten Bojonegoro, Situbondo, dan Sumenep: Total 155 KK terdampak.
Sulawesi
- Provinsi Gorontalo: Banjir di Kabupaten Boalemo dan Pohuwato berdampak pada 1.028 KK.
- Sulawesi Selatan: Di Kabupaten Toraja Utara, banjir menewaskan 2 orang dan melukai 2 lainnya.
- Sulawesi Tengah: Longsor di Kabupaten Poso menyebabkan 40 warga terdampak, dengan 14 di antaranya mengungsi.
Wilayah Lain
- Riau: Banjir di Kabupaten Rokan Hilir memengaruhi 500 KK.
- Nusa Tenggara Timur: Di Kota Kupang, banjir menewaskan 1 orang dan memengaruhi 93 warga.
- Kalimantan Tengah: Banjir di Kabupaten Gunung Mas berdampak pada 613 warga dan merendam 67 rumah.
BNPB terus mengupayakan distribusi bantuan logistik, layanan kesehatan, dan penanganan darurat untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
sumber: infopublik.id