JDNews.co.id,- Tidur yang cukup dan berkualitas memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak. Saat tidur, tubuh melepaskan hormon pertumbuhan, memperbaiki sel, serta memperkuat daya tahan tubuh. Namun, banyak orang tua yang masih menganggap tidur hanya sebagai waktu istirahat, tanpa menyadari bahwa pola tidur yang tidak teratur dapat berdampak pada kesehatan fisik, perkembangan otak, dan kesejahteraan emosional anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami pola tidur yang baik agar anak dapat tumbuh optimal, lebih sehat, dan memiliki konsentrasi yang baik dalam aktivitas sehari-hari.
Berapa Lama Anak Harus Tidur?
Kebutuhan tidur anak bervariasi sesuai dengan usianya. Berikut adalah panduan waktu tidur yang disarankan:
- Bayi (0-3 bulan): 14-17 jam per hari
- Bayi (4-11 bulan): 12-15 jam per hari
- Balita (1-2 tahun): 11-14 jam per hari
- Anak prasekolah (3-5 tahun): 10-13 jam per hari
- Anak usia sekolah (6-12 tahun): 9-12 jam per hari
- Remaja (13-18 tahun): 8-10 jam per hari
Jika anak tidak mendapatkan tidur yang cukup, pertumbuhannya bisa terhambat, daya tahan tubuh melemah, serta kemampuan belajarnya menurun.
Dampak Kurang Tidur pada Anak
Kurang tidur tidak hanya membuat anak rewel atau mudah lelah, tetapi juga bisa berdampak lebih serius, seperti:
- Gangguan pertumbuhan – Saat tidur, tubuh melepaskan hormon pertumbuhan. Jika anak kurang tidur, proses pertumbuhan bisa terganggu.
- Mudah sakit – Tidur yang cukup membantu memperkuat sistem imun. Anak yang sering begadang lebih rentan terkena infeksi.
- Sulit berkonsentrasi – Anak yang kurang tidur cenderung sulit fokus di sekolah, mudah lupa, dan prestasi akademiknya bisa menurun.
- Masalah perilaku – Kurang tidur bisa menyebabkan anak menjadi lebih mudah marah, gelisah, atau bahkan hiperaktif.
Tips Membantu Anak Tidur dengan Baik
Agar anak mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas, orang tua dapat menerapkan beberapa kebiasaan berikut:
- Tetapkan jadwal tidur yang konsisten – Pastikan anak tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan.
- Ciptakan suasana tidur yang nyaman – Gunakan lampu redup, jauhkan suara bising, dan pastikan suhu kamar sejuk agar anak lebih mudah tidur nyenyak.
- Batasi penggunaan gadget sebelum tidur – Cahaya biru dari layar ponsel, tablet, atau televisi dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang membantu anak tidur. Usahakan anak tidak menggunakan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.
- Lakukan rutinitas sebelum tidur – Membaca buku, mandi air hangat, atau mendengarkan musik yang menenangkan dapat membantu anak lebih rileks dan siap tidur.
- Batasi konsumsi makanan manis dan berkafein – Hindari memberikan cokelat, teh, atau minuman berkafein lainnya di sore atau malam hari, karena bisa membuat anak sulit tidur.
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Dengan pola tidur yang baik, anak akan lebih sehat, aktif, dan memiliki daya konsentrasi yang lebih baik. Jika anak mengalami gangguan tidur yang berkepanjangan, seperti sering terbangun di malam hari atau sulit tidur meskipun sudah lelah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. (Nur)