JDNews.co.id – Raksasa teknologi dunia, Apple Inc., membuat gebrakan besar dengan menunjuk Nongsa, Batam, sebagai lokasi pabrik global untuk perangkat pelacak miliknya, AirTag. Langkah ini sekaligus menandai kepercayaan tinggi Apple terhadap potensi Indonesia sebagai pusat manufaktur teknologi di kawasan Asia Tenggara.
Pemilihan Nongsa tidak lepas dari kawasan ini yang telah berkembang menjadi salah satu pusat digital dan teknologi terbesar di Indonesia. Dengan keberadaan Nongsa Digital Park yang terus berkembang dan dukungan pemerintah terhadap ekonomi digital, kawasan ini dinilai ideal untuk mendukung operasi kelas dunia seperti yang dibutuhkan Apple.
Pabrik AirTag di Nongsa rencananya akan mulai beroperasi pada awal tahun depan dan akan menjadi fasilitas produksi utama di luar China. Apple disebut tengah melakukan diversifikasi rantai pasoknya, guna mengurangi ketergantungan terhadap satu negara dan mengantisipasi gejolak geopolitik global yang dapat mengganggu stabilitas bisnis.
Proyek ini juga diperkirakan akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru bagi tenaga kerja lokal, khususnya dalam bidang manufaktur, logistik, dan teknologi informasi. Tak hanya itu, pelatihan dan alih teknologi dari Apple diharapkan bisa meningkatkan kompetensi SDM Indonesia di sektor industri berteknologi tinggi.
Kehadiran Apple di Batam diprediksi akan memicu efek domino positif bagi industri penunjang lainnya, mulai dari pemasok komponen, layanan transportasi, hingga infrastruktur digital. Hal ini bisa menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam rantai pasok global industri elektronik.
Dengan investasi strategis ini, Apple tidak hanya memperluas jangkauan bisnisnya, tetapi juga turut membangun fondasi ekonomi digital Indonesia ke depan. Nongsa kini bukan sekadar kawasan wisata atau digital, tapi telah naik kelas menjadi bagian dari peta industri teknologi dunia.