JDNews.co.id – Masalah sampah plastik masih menjadi tantangan besar bagi lingkungan, terutama dari penggunaan kemasan makanan sekali pakai. Menyadari hal ini, para peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengembangkan food container berbahan pelepah pisang sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan. Inovasi ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada plastik dan styrofoam yang sulit terurai, sekaligus menjadi solusi berkelanjutan bagi industri kemasan makanan.
Pelepah pisang dipilih karena sifatnya yang kuat, fleksibel, dan mudah terurai secara alami. Material ini juga memiliki ketahanan terhadap air dan minyak, menjadikannya cocok untuk digunakan sebagai wadah makanan. Dengan teknologi pengolahan yang dikembangkan BRIN, pelepah pisang diolah menjadi lembaran yang kokoh namun tetap aman bagi kesehatan, tanpa bahan kimia berbahaya.
Selain keunggulan ekologisnya, wadah makanan dari pelepah pisang ini juga berpotensi mendukung ekonomi sirkular. Limbah pelepah pisang yang sebelumnya tidak termanfaatkan dapat diolah menjadi produk bernilai tambah, membuka peluang bisnis baru bagi petani dan pelaku usaha kecil. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya mengurangi limbah plastik tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Keunggulan lainnya adalah proses produksinya yang lebih berkelanjutan dibandingkan plastik. Pelepah pisang merupakan sumber daya terbarukan yang tersedia melimpah di Indonesia, sehingga penggunaannya tidak menimbulkan dampak lingkungan yang besar. Selain itu, wadah ini dapat terurai dalam hitungan minggu setelah digunakan, berbeda dengan plastik yang membutuhkan ratusan tahun untuk hancur.
Pemerintah dan pelaku industri diharapkan dapat mendukung pengembangan dan penggunaan produk ini secara lebih luas. Dengan regulasi yang mendukung pengurangan plastik sekali pakai, serta kesadaran konsumen yang semakin tinggi terhadap produk ramah lingkungan, inovasi dari BRIN ini berpeluang menjadi solusi nyata dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Jika penggunaan wadah makanan dari pelepah pisang ini semakin masif, Indonesia dapat menjadi pionir dalam inovasi kemasan berkelanjutan di Asia Tenggara. Langkah ini bukan hanya membawa dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam mengembangkan teknologi berbasis sumber daya alam lokal untuk masa depan yang lebih hijau.