JDNews.co.id – Industri kimia Indonesia menunjukkan performa gemilang sepanjang tahun 2024. Data terbaru mencatat sektor ini tumbuh sebesar 5,86%, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Tak hanya itu, nilai ekspor industri kimia juga mencatat rekor baru dengan menembus Rp 284,3 triliun. Capaian ini menjadikan sektor kimia sebagai salah satu pilar utama dalam perekonomian nasional.
Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan produk kimia, baik di pasar domestik maupun internasional. Sejumlah komoditas unggulan seperti petrokimia, pupuk, bahan baku farmasi, serta produk kimia dasar mengalami lonjakan permintaan. Selain itu, investasi di sektor ini juga terus bertambah, didukung oleh kebijakan pemerintah yang memperkuat ekosistem industri kimia di dalam negeri.
Ekspor industri kimia yang mencapai Rp 284,3 triliun menjadi bukti bahwa daya saing sektor ini semakin kuat di pasar global. Negara tujuan utama ekspor mencakup Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara di kawasan Eropa. Selain faktor permintaan, peningkatan ekspor juga dipicu oleh inovasi dan efisiensi produksi yang terus ditingkatkan oleh pelaku industri.
Meski mencatat pertumbuhan positif, industri kimia tetap menghadapi sejumlah tantangan, seperti fluktuasi harga bahan baku dan ketergantungan pada impor bahan tertentu. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah terus mendorong hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri serta mengurangi ketergantungan impor. Selain itu, implementasi teknologi ramah lingkungan juga menjadi fokus agar industri ini tetap berkelanjutan.
Ke depan, prospek industri kimia Indonesia masih sangat menjanjikan. Dengan strategi yang tepat, dukungan kebijakan yang kuat, serta peningkatan daya saing industri, sektor ini diyakini akan terus berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Pemerintah dan pelaku usaha pun optimis bahwa tren positif ini akan berlanjut di tahun-tahun mendatang.