JDNews.co.id – Serangan asam urat akut bisa datang tiba-tiba dan sangat menyiksa. Rasa nyeri, bengkak, dan panas di area persendian terutama jempol kaki membuat penderitanya sulit bergerak. Menurut dr. Andika Prasetya, Sp.PD, spesialis penyakit dalam, langkah cepat dan tepat sangat penting untuk meredakan gejala dan mencegah kerusakan sendi lebih lanjut.
Langkah pertama yang disarankan dokter saat serangan asam urat muncul adalah istirahat total pada sendi yang terkena. “Jangan dipaksakan untuk berjalan atau bergerak. Kompres sendi dengan es batu selama 15-20 menit beberapa kali sehari untuk mengurangi bengkak dan nyeri,” ujar dr. Andika.
Selain itu, konsumsi obat pereda nyeri khusus asam urat juga sangat membantu. “Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen atau naproksen bisa digunakan, tapi sebaiknya atas saran dokter. Untuk penderita yang sudah mendapat resep allopurinol atau colchicine, penggunaannya harus disesuaikan dengan petunjuk medis,” tambahnya.
Hindari makanan tinggi purin selama serangan berlangsung. Daging merah, jeroan, makanan laut, serta minuman beralkohol atau manis-manis harus dijauhi. Sebaliknya, perbanyak minum air putih agar kristal asam urat lebih cepat larut dan dikeluarkan lewat urin.
Dr. Andika juga mengingatkan bahwa meski nyeri bisa reda dalam beberapa hari, penderita tetap harus menjaga gaya hidup sehat secara konsisten. “Setelah serangan mereda, jangan langsung kembali ke pola makan lama. Diet rendah purin, olahraga ringan, dan kontrol berat badan harus dijadikan kebiasaan jangka panjang,” tegasnya.
Serangan asam urat bisa dicegah dengan pengelolaan yang baik. Bila Anda memiliki riwayat asam urat tinggi, penting untuk rutin memeriksa kadar asam urat dalam darah dan mengikuti anjuran dokter. “Jangan tunggu sampai nyeri datang. Pencegahan lebih baik daripada mengobati,” pungkas dr. Andika.