close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.1 C
Jakarta
Jumat, Mei 23, 2025

Kecanduan Digital’ ala Indonesia: Fakta, Dampak Sosial, dan Jalan Keluar dari Laporan Terbaru Global

JDNews.co.id – Dalam laporan terbaru yang dirilis lembaga internasional Digital Wellbeing Research Network, Indonesia masuk dalam lima besar negara dengan tingkat kecanduan digital tertinggi di dunia. Laporan ini menyoroti bagaimana penggunaan gawai, media sosial, dan gim daring telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, tak hanya di kota besar, tapi juga merambah ke pelosok desa. Fenomena ini tak bisa lagi dianggap sekadar tren, karena sudah mengarah pada kondisi yang mengkhawatirkan dari sisi kesehatan mental dan sosial.

Data menunjukkan bahwa rata-rata warga Indonesia menghabiskan lebih dari 8 jam per hari menatap layar, baik untuk bekerja, belajar, maupun hiburan. Angka ini jauh di atas ambang batas sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang merekomendasikan tak lebih dari 4 jam konsumsi digital non-kerja per hari. Ironisnya, sebagian besar waktu itu dihabiskan untuk berselancar di media sosial, seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, bukan untuk aktivitas produktif. Hal ini terutama dialami oleh kelompok usia 15–35 tahun yang disebut sebagai generasi paling rawan terdampak.

Dampak sosialnya mulai terasa nyata. Banyak keluarga kehilangan waktu berkualitas karena masing-masing anggota asyik dengan perangkat digital. Anak-anak kehilangan kemampuan bersosialisasi secara langsung. Sementara itu, di lingkungan kerja dan sekolah, perhatian yang terpecah akibat notifikasi tak henti-henti mengurangi produktivitas dan konsentrasi. Bahkan, muncul fenomena “detoks digital”, di mana orang merasa perlu menjauh dari gawai karena mengalami stres atau kecemasan akibat terlalu lama terhubung secara daring.

Kecanduan digital juga memperparah kesenjangan sosial. Mereka yang tidak memiliki akses internet cepat atau gawai canggih makin tertinggal, baik dalam pendidikan maupun ekonomi. Di sisi lain, sebagian masyarakat yang terlalu tergantung pada dunia maya, mulai kehilangan kemampuan dasar untuk berinteraksi di dunia nyata, seperti berdiskusi, bekerja sama, bahkan membangun empati.

Meski begitu, laporan tersebut juga memuat sejumlah solusi yang mulai diterapkan di berbagai negara termasuk Indonesia. Beberapa sekolah kini mengadopsi program “zona bebas gawai” selama jam pelajaran. Pemerintah daerah di beberapa kota seperti Yogyakarta dan Bandung juga mulai mengkampanyekan “jam tanpa layar” di malam hari, khususnya bagi keluarga. Bahkan beberapa perusahaan teknologi lokal kini mulai menambahkan fitur pembatasan waktu pakai untuk aplikasi mereka.

Solusi jangka panjang tetap memerlukan peran aktif semua pihak: orang tua, pendidik, pembuat kebijakan, dan perusahaan teknologi. Edukasi tentang literasi digital yang sehat perlu dimasukkan sejak dini ke dalam kurikulum. Di tingkat masyarakat, membangun kembali budaya tatap muka seperti diskusi RT, kegiatan seni lokal, atau olahraga bersama dapat menjadi penyeimbang dari dunia digital. Teknologi seharusnya menjadi alat bantu hidup, bukan justru yang mengendalikan kehidupan kita.

Berita Terpopuler

KPK Tingkatkan Kompetensi Pengelolaan Aset dan Barang Bukti melalui Pelatihan UNODC

JDNews.co.id, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berupaya meningkatkan kemampuan pegawainya dalam pengelolaan aset dan barang bukti. Melalui pelatihan bertajuk “Property and Evidence...

Ketua HMI MPO Cabang Batam Soroti Pembiaran Peredaran Rokok Ilegal, Bea Cukai Dinilai Gagal

JDNews.co.id, Batam – Ketua Umum HMI MPO Cabang Batam Madani, Bachtiar Hadi, dengan tegas menyoroti semakin masifnya peredaran rokok ilegal di Kota Batam. Rokok...

Reformasi Birokrasi Kabinet Amsakar-Li Claudia Masa Periode 2025 – 2030: Membangun Era Baru Kepemimpinan di Kota Batam

Oleh:Dr.C. Hendri, S.Si., M.E Akademisi/Dosen Univ Nagoya Indonesia/ Ketua Alumni Universitas Andalas Kepri/ Mahasiswa Doktoral UIN STS JambiJDNews.co.id - Kemenangan pasangan Amsakar-Li Claudia dengan perolehan...

Demo Siswa di Kompleks Muhammadiyah ASEAN Batu Aji: ‘Kembalikan Guru Kami’, Guru Mogok Akibat Kesejahteraan yang Terabaikan

JDNews.com, Batam – Kompleks Muhammadiyah ASEAN Batu Aji menjadi saksi demo dari ratusan siswa Muhammadiyah yang menuntut kehadiran kembali guru-guru mereka yang mogok mengajar....

Menelusuri Spiritualitas dan Sejarah Umbul Jumprit: Dari Legenda Ki Jumprit hingga Pangeran Singonegoro

JDNews.co.id, Temanggung – Pada malam 21-22 September 2024, AD Anggoro, SE., SH., Pimpinan JD News, bersama Ketua DPW PERADMI(Persatuan Advokat Muslim) Jateng, Salim Ahmad,...

Pelantikan Pimpinan Wilayah Kepri Perhimpunan Remaja Islam Masjid Dewan Masjid Indonesia (PW PRIMA DMI)

Jdnews.co.id, Batam - Pimpinan Wilayah Perhimpunan Remaja Mesjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) Kepulauan Riau Masa khidmat 2024-2028 resmi dilantik di Golden Prawn, Batam. Acara...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita terbaru
Berita Terkait