JDNews.co.id – Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di dunia kuliner internasional. Dua hidangan khas Tanah Air, Nasi Goreng Ayam dan Sate Ayam Ponorogo, berhasil masuk dalam daftar 10 besar makanan terenak dunia versi TasteAtlas Awards 2025. Pencapaian ini bukan hanya membanggakan, tapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai surga kuliner yang layak dijelajahi dunia.
Nasi Goreng Ayam—yang selama ini sudah menjadi makanan favorit banyak orang—diakui karena rasa khasnya yang menggugah selera. Perpaduan antara nasi yang digoreng dengan bumbu rempah-rempah, kecap manis, serta potongan ayam yang gurih menjadikan hidangan ini terasa begitu akrab, hangat, dan memuaskan. Tidak heran jika hidangan ini mendapat tempat istimewa di lidah banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.
Sementara itu, Sate Ayam Ponorogo juga mendapat pujian tinggi karena keunikannya. Tidak seperti sate ayam biasa, sate khas Ponorogo memiliki potongan daging ayam yang lebih besar, dibumbui dengan rempah khas Jawa Timur, lalu dibakar hingga matang sempurna. Yang membuatnya spesial adalah siraman saus kacang yang halus dan manis gurih, menciptakan rasa yang dalam dan kaya, membuat siapa pun ketagihan sejak gigitan pertama.
TasteAtlas, platform kuliner dunia yang mengumpulkan ulasan dari pecinta makanan di seluruh dunia, menempatkan kedua hidangan tersebut berdampingan dengan kuliner legendaris dari negara lain seperti Pizza Napoletana dari Italia dan Ramen dari Jepang. Masuknya dua makanan khas Indonesia ini ke daftar bergengsi tersebut menunjukkan bahwa rasa lokal kita punya daya saing tinggi di kancah global.
Pencapaian ini diharapkan dapat mendorong promosi wisata kuliner Indonesia ke dunia internasional. Lebih dari sekadar makanan, Nasi Goreng Ayam dan Sate Ponorogo merepresentasikan warisan budaya, kekayaan rasa, dan kreativitas masyarakat Indonesia dalam mengolah bahan-bahan sederhana menjadi sajian luar biasa.
Dengan pengakuan ini, Indonesia diingatkan kembali untuk menjaga keaslian resep tradisional serta terus mendukung para pelaku UMKM kuliner. Karena di balik sepiring nasi goreng atau tusukan sate, tersimpan cerita panjang tentang tradisi, kebersamaan, dan cita rasa yang tak lekang oleh waktu.