JDNews.co.id – Industri pariwisata Indonesia kembali menunjukkan performa gemilang di awal 2025. Data terbaru dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Destinasi populer seperti Bali, Yogyakarta, Labuan Bajo, hingga Raja Ampat kembali dipadati wisatawan yang datang dari berbagai negara, terutama dari Asia, Eropa, dan Amerika.
Kenaikan ini tak lepas dari berbagai upaya pemerintah dan pelaku industri pariwisata dalam memperbaiki infrastruktur, memperbanyak event internasional, serta mempromosikan keindahan Indonesia secara agresif di pasar global. Program Visa on Arrival yang semakin diperluas serta berbagai kebijakan bebas visa bagi beberapa negara strategis turut menjadi faktor pendorong meningkatnya jumlah wisman.
Selain itu, peran media sosial dan tren perjalanan berbasis pengalaman (experiential travel) juga ikut berkontribusi. Banyak wisatawan asing yang tertarik mengeksplorasi keindahan alam dan budaya Indonesia setelah melihat unggahan para influencer dan traveler di berbagai platform digital. Kampanye promosi bertajuk Wonderful Indonesia terus dikembangkan untuk menarik lebih banyak turis ke berbagai destinasi unggulan, tidak hanya Bali, tetapi juga daerah-daerah lain yang memiliki potensi besar.
Dampak positif dari peningkatan jumlah wisman ini terasa di berbagai sektor, terutama perhotelan, transportasi, dan ekonomi kreatif. Pelaku usaha lokal, mulai dari pedagang suvenir, pemandu wisata, hingga restoran dan penginapan, merasakan lonjakan pendapatan yang signifikan. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi daerah wisata.
Dengan tren positif ini, pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asing bisa terus meningkat sepanjang tahun. Berbagai strategi, termasuk peningkatan kualitas layanan, penguatan branding pariwisata, dan inovasi dalam penyelenggaraan event internasional, terus digencarkan agar Indonesia semakin kokoh sebagai destinasi wisata unggulan dunia. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin pariwisata akan menjadi salah satu tulang punggung utama ekonomi nasional dalam beberapa tahun ke depan.